PERJANJIANKERJA SAMA ANTARA BPJS KETENAGAKERJAAN DENGAN KLINIK PRATAMA CENDANA HUSADA Nomor : PER / /102015 Nomor : 001/X/2015/CH TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA BAGI PESERTA BPJS KETENAGAKERJAAN Pada hari ini Senin, tanggal Lima, bulan Oktober, tahun Dua ribu lima belas (05-10-2015) di Pekanbaru, yang bertanda tangan di bawah ini: I. BPJS
PasienUmum. Biasanya rumah sakit swasta di dalam negeri mematok harga atau tarif operasi mata katarak mulai dari Rp 6.500.000 sampai lebih dari Rp 16.000.000 per 1 matanya. Sedangkan di luar negeri seperti Malaysia, biaya operasi mata katarak sedikit lebih mahal, yaitu mulai dari Rp 11.000.000.
PerkiraanBiaya Operasi Tumor Otak Dengan Bpjs. Sebenarnya biaya operasi tumor otak berbeda-beda tiap rumah sakit, jika dilakukan secara mandiri, biaya operasi yang harus dikeluarkan memang tidak murah, berkisar antara Rp 15.000.000 hingga Rp 100.000.000. Maka dari itu, sebagai solusi pasien bisa menggunakan kartu BPJS Kesehatan atau kartu JKN-KIS.
Vay Tiền Nhanh. Sebagian orang mungkin belum mengetahui biaya operasi mata minus dengan BPJS, apakah seluruh biaya operasi ditanggung JKN-KIS atau tidak? Hal inilah yang harus diketahui terutama bagi pengidap mata minus yang ingin penglihatannya kembali normal. Mata minus merupakan kondisi dimana penglihatan jarak jauh menjadi kabur. Orang yang mengalami miopia atau rabun jauh bisa melihat objek jarak dekat dengan jelas, namun ketika melihat objek jarak jauh maka akan tampak kabur alias kurang jelas. Untuk mengoreksi mata minus, biasanya dengan menggunakan alat bantu seperti kacamata atau lensa kontak yang tepat, sehingga bisa melihat objek dengan jelas. Lantas, apakah mata minus bisa di operasi? Berapa biaya operasi mata minus dengan BPJS? Operasi Mata Minus, Bisakah?Biaya Operasi Mata Minus Pakai BPJSBiaya Operasi Mata Minus Tanpa BPJS Operasi Mata Minus, Bisakah? Operasi mata minus sudah bisa dilakukan untuk mengoreksi gangguan penglihatan, operasi ini biasa disebut dengan operasi LASIK. Prosedur medis yang dinilai lebih efektif untuk mengatasi mata minus, sehingga tidak perlu memakai kacamata atau lensa kontak. Operasi LASIK mata adalah operasi dengan laser yang bertujuan untuk mengoreksi gangguan refraksi, yakni mengikis kornea dengan laser sehingga terbentuk kornea dengan kelengkungan yang tepat sehingga bayangan benda akan jatuh tepat pada retina. Dengan demikian, penglihatan menjadi jelas dan tidak lagi samar atau kabur. Meskipun terdengar menakutkan, metode operasinya dengan menembakkan laser ke mata, namun prosedur LASIK dianggap sebagai prosedur bedah yang aman. Adapun biaya operasi mata minus dengan BPJS tidak ditanggung oleh JKN-KIS. Meskipun biaya gangguan penglihatan masuk kriteria yang dibiayai BPJS, namun prosedur LASIK mata dianggap tidak untuk kebutuhan medis, melainkan kebutuhan kecantikan. BPJS Kesehatan hanya akan menanggung biaya untuk kacamata atau lensa kontak bagi penderita gangguan penglihatan seperti miopia, hipermetropi, astigmatisma, dan presbiopi. Sementara untuk operasi mata minus atau LASIK mata tidak di cover BPJS. Maka dari itu, jika Anda memiliki masalah penglihatan atau mata minus, maka bisa periksakan ke dokter spesialis mata. Kemudian dokter akan memberikan kacamata atau lensa kontak gratis untuk mengatasi gangguan penglihatan. Biaya Operasi Mata Minus Tanpa BPJS Jika Anda ingin melakukan operasi mata minus atau LASIK mata, maka bisa diskusikan dengan dokter spesialis. Adapun biayanya ditanggung secara mandiri karena prosedur medis ini tidak termasuk kriteria yang biayanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Adapun besaran biaya operasi LASIK mata sekitar Rp 27-32 juta, Anda akan menjalani proses pengobatan menggunakan mesin sangat canggih, tentunya bisa dibilang sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan terutama bagi kalangan mampu. Demikian informasi tentang biaya operasi mata minus dengan BPJS Kesehatan, ternyata biayanya tidak ditanggung oleh JKN-KIS karena operasi LASIK mata tidak masuk kategori. Semoga informasinya bermanfaat dan membantu. Referensi terkait Biaya Operasi Tiroid dengan BPJS dan SyaratnyaBerapa biaya operasi tiroid dengan BPJS? Apakah seluruh biayanya bisa dijamin oleh program JKN-KIS? Penting untuk diketahui, biaya operasi kelenjar… Biaya Operasi Miom dengan BPJS dan SyaratnyaBagi Anda yang ingin melakukan operasi miom, maka penting untuk mengetahui biaya operasi miom dengan BPJS. Sebab, operasi tumor ini… Biaya Operasi yang Tidak Ditanggung BPJS Terbaru 2022Mungkin masih banyak masyarakat belum mengetahui informasi biaya operasi yang tidak ditanggung BPJS terbaru 2022, padahal informasi ini sangat penting… Biaya Operasi Pendarahan Otak BPJS dan SyaratnyaBerapa biaya operasi pendarahan otak BPJS? Untuk menjalani operasi ini di rumah sakit memang biayanya tidak sedikit, bagi masyarakat yang…
Penyakit Mata yang Ditanggung BPJS Kesehatan - Tidak ditanggung BPJS Kesehatan, berapa ya besarnya biaya operasi lasik mata? Operasi lasik mata digunakan untuk mengatasi masalah rabun jauh minus, rabun dekat plus, dan silinder. Umumnya gangguan ini bisa dibantu dengan penggunaan kacamata. Namun, operasi lasik adalah teknologi medis canggih untuk mengatasi secara tuntas gangguan tersebut. Meski demikian, biaya operasi lasik mata tidaklah murah. Melansir dari biaya operasi lasik mata berkisar antara Rp10 juta hingga Rp30 juta. Lasik adalah laser in situ keratomileusis yang merupakan jenis bedah mata paling populer. Operasi Lasik ini bisa dilakukan dengan membuat flap atau lipatan pada kornea dengan mengikis dasar kornea menggunakan laser excrimer. Sehingga, jaringan kornea mata bisa dapat fokus kembali menangkap cahaya yang jatuh tepat di retina. Adapun biaya operasi lasik di berbagai rumah sakit dan klinik dilansir dari adalah sebagai berikut * KMN EyeCare Semarang, 14 juta rupiah * KMN EyeCare Jakarta Selatan, 14 juta rupiah PROMOTED CONTENT Video Pilihan
TULUNGAGUNG - Sebagai seorang ibu rumah tangga Bibit Rahayu 40 merasa sangat bersyukur dirinya menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional JKN. Pasalnya dengan adanya Program JKN, ia sangat terbantu semua biaya pengobatan karena telah dijamin oleh BPJS Kesehatan. “Alhamdulillah punya kartu JKN jadi saya sangat terbantu. Saya berobat jadi tenang sudah tidak memikirkan biaya lagi,” ujar Bibit. Sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran PBI yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah membuatnya sangat bersyukur. Ia mengatakan dengan menjadi peserta JKN sudah tidak bingung membayar iuran setiap bulan dan merasa tenang jika sewaktu-waktu memerlukan pengobatan ketika sakit. “Ketika mengetahui saya sekeluarga mendapat kartu JKN, saya bersyukur sekali dan tidak merasa khawatir lagi jika saya dan keluarga sewaktu-waktu sakit dan perlu mendapatkan pengobatan dan yang penting lagi saya juga tidak bingung tiap bulan harus menyisihkan uang unutk membayar iuran JKN,” ucapnya. Bibit mengatakan sudah hampir satu tahun ia merasakan ada benjolan pada leher dan terasa sakit jika digunakan untuk menelan makanan. Merasa tidak nyaman, akhirnya ia memutuskan untuk berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama FKTP. “Sudah setahun ini saya merasakan ada benjolan di leher dan sering sakit ketika untuk menelan makanan dan sakitnya akan semakin terasa ketika saya kelelahan,karena rasanya makin tidak nyaman dan takut semakin parah akhirnya saya berobat ke Puskesmas,tanpa berfikir panjang soal biaya karena sudah punya JKN saya langsung saja berobat,” pungkasnya. Ketika berobat di FKTP, Bibit mendapat pemeriksaan dengan sangat baik oleh dokter. Dari hasil pemeriksaan, Bibit kemudian dirujuk ke Poli Bedah di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan FKRTL untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Pas saya berobat di Puskesmas, langsung diperiksa oleh dokter. Pelayanannya bagus, dokter dan perawatnya ramah, penjelasannya juga sangat lengkap, meskipun saya peserta JKN yang dibayari oleh pemerintah. Setelah diperiksa, dokter bilang kalau saya perlu dirujuk ke dokter spesialis bedah di rumah sakit karena perlu pemeriksaan lebih lanjut. Saya menurut saja sama dokternya, karena saya ingin sembuh dan sudah tenang pakai JKN,” imbuh Bibit. Dari hasil pemeriksaan dokter spesialis bedah, Bibit disarankan untuk dilakukan tindakan operasi agar benjolan di leher tidak semakin membesar. Awalnya Bibit mengatakan dirinya takut dan tidak siap dilakukan operasi karena takut biaya operasi akan mahal, namun pihak rumah sakit menjelaskan bahwa biaya operasi ditanggung oleh JKN. “Awalnya saya takut waktu dokter bilang saya harus operasi karena dikhawatirkan benjolan akan semakin membesar dan saya juga bingung kalau operasi ini nanti saya harus cari uang dari mana, karena dalam fikiran saya operasi pasti mahal. Tapi waktu itu dijelaskan oleh rumah sakit kalau saya sudah terdaftar sebagai peserta JKN semua biaya operasi gratis. Saya kaget waktu dikasih tau kalau semua gratis, akhirnya setelah saya juga sudah mantap dan berani akhirnya saya setuju untuk operasi,” üjarnya. Setelah dilakukan tindakan operasi, Bibit merasa sangat bersyukur karena dia sudah tidak merasakan sakit lagi pada leher dan biaya rawat inap sampai dengan operasi semua ditanggung oleh Program JKN. “Saat ini yang bisa saya ucapkan hanya syukur alhamdulillah penyakit saya sudah diangkat dan yang paling penting selalu saya syukuri pengobatan saya semua gratis dibiayai oleh JKN. Mulai saya berobat di Puskesmas, rawat inap di rumah sakit bahkan sampai operasi saya tidak mengeluarkan biaya sama bisa saya bayangkan kalau saya tidak punya JKN terus biaya operasi yang mahal pasti sampai menjual sapi,” imbuh Bibit. Bibit berharap Program JKN akan terus berlanjut karena memberi manfaat bagi masyarakat ketika memerlukan pelayanan kesehatan. Dirinya juga mengimbau masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN untuk segera mendaftar. “Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini memberikan manfaat yang nyata untuk masyarakat, saya berharap JKN akan terus ada dan semakin baik lagi pelayanannya. Untuk masyarakat yang belum daftar JKN lebih baik segera daftar karena sakit bisa datang sewaktu-waktu,” tutupnya. * Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik Tribun Mataraman
biaya operasi mata minus dengan bpjs